ARTIKEL

Musim Pancaroba, Waspada Demam Berdarah Mengintai!

Halo Nawak Tahes!

Awal tahun 2024 sudah banyak laporan kasus demam berdarah (DBD) yang masuk di Puskesmas Arjowinangun. Jumlah kasus pada akhir Maret Tahun 2024 di Kota Malang sudah hampir melampaui setengah dari total kasus pada Tahun 2023. Sedangkan menurut Kemenkes RI, per 1 Maret 2024 terdapat hampir 16.000 kasus DBD dengan 124 kematian di Indonesia.

DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus. Saat musim pancaroba tiba, kasus DBD akan mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan nyamuk lebih mudah untuk berkembang biak ketika musim hujan dan cuaca yang lembab. Sedangkan tubuh kita yang beradaptasi dengan pergantian musim cenderung mengalami penurunan imun tubuh sehingga berpotensi terinfeksi penyakit salah satunya adalah DBD. Selain itu kurangnya kewaspadaan kita dalam menerapkan 3M Plus berakibat semakin masifnya perkembangbiakan nyamuk.

Nawak Tahes masih ingat dengan 3M Plus?

Yap, Menguras dan menyikat bak mandi, Menutup tempat penampungan air, Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas, Plus Menghindari gigiran nyamuk dengan cara menggunakan lotion anti nyamuk, memasang kawat kasa di jendela atau ventilasi, dan tidak menggantung baju kotor.

Namun ada hal-hal sepele yang kita lupakan namun ternyata berdampak besar terhadap keberhasilan kita menerapkan 3M Plus lho! Apakah itu? Membasmi jentik nyamuk hingga tuntas.

Nawak Tahes masih ingat dengan G1R1J? Yup, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik. Jadi di dalam rumah harus ada satu orang yang bertanggung jawab mencari dan membasmi jentik-jentik nyamuk agar tidak berkembang menjadi nyamuk dewasa. Kita harus waspada terhadap wadah-wadah yang menampung air. Misalnya bak mandi, gentong, barang-barang bekas yang tidak terpakai yang berserakan di sekitar rumah, tempat minum burung, tatakan vas bunga dan lain-lain.

Namun ada beberapa warga yang bilang “Saya sudah rutin membersihkan rumah dan menguras bak mandi, namun kenapa masih ada jentik nyamuk terutama di dalam bak mandi?”

Tahukah anda bahwa induk nyamuk melekatkan telur pada dinding penampungan air dan seringkali menempel pada sela/nat keramik hingga sudut bak mandi. Keberadaan telur ini seringkali terlewat saat dibersihkan karena berada di tempat yang sulit dijangkau. Telur nyamuk yang masih tertinggal ini akan menetas dalam 1-2 hari apabila terkena air. Hal inilah yang menyebabkan tetap ditemukannya jentik-jentik walaupun sudah menguras bak mandi 1-2 hari sebelumnya.

Lantas bagaimana solusinya?

  1. Pastikan menyikat celah dan sudut penampungan air secara merata, agar telur nyamuk dapat rusak sepenuhnya.
  2. Jangan lupa untuk menutup tempat penampungan air, menggunakan bubuk larvasida/ikan pemakan jentik pada penampungan air.
  3. Rutinkan menguras tempat penampungan air seminggu sekali untuk memutus perkembangbiakan nyamuk.

Yuk kita cegah DBD bersama-sama dengan menerapkan 3M Plus!

REFERENSI

https://p2p.kemkes.go.id/kasus-dbd-sedang-tinggi-waspada-komplikasi-nya/

https://ayosehat.kemkes.go.id/musim-penghujan-tiba-waspada-dbd-di-lingkungan-kita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *